Cute Tinkerbell

Selasa, 24 Februari 2015

Narative Text

Penjelasan + Contoh Narrative Text LENGKAP!!!


 
Penjelasan + Contoh Narrative Text - Belajar bahasa Inggris pada kesempatan kali ini kan membahas lengkap mengenai Narrative Text. Semua orang pasti sering menceritakan kejadian yang dialaminya kepada seseorang, baik teman, saudara, orang tua, dll. Nah, sebenarnya apa yang kita lakukan ketika menceritakan kejadian yang kita alami ke seseorang merupakan contoh aplikatif dari Narrative Text. Oleh karena itu semua orang pasti sudah tahu atau paling tidak pernah mendengar kata Narrative Text sebelumnya. Narrative Text merupakan jenis teks bahasa inggris yang sering muncul dan di ajarkan pada tingkat pendidikan SMP atau SMP. Tapi apa sih sebenarnya Narrative Text itu?

Untuk itu, pada kesempatan kali ini penulis mencoba hadirkan pengertian, tujuan komunikatif, struktur kebahasaan, ciri kebahasaan dan contoh dari Narrative Text. Semoga penjelasan di bawah ini bermanfaat. Terima kasih. Check this out!!!
A. Pengertian Narrative Text



Narrative Text adalah satu dari 13 jenis teks bahasa inggris (genre) yang lahir dari kalangan Narration (lihat Types Of Text) sepertihalnya Recount Text, Anecdote Text, Spoof Text dan News Items Text yang mana berfungsi untuk menceritakan kisah masa lampau dan untuk hiburan.



B. Tujuan Komunikatif Narrative Text



Tujuan Komunikatif Narrative Text seperti yang dijelaskan di atas adalah untuk menghibur pendengar atau pembaca tentang suatu kisah atau cerita masa lampau yang bertalian dengan pengalaman nyata, khayal atau peristiwa-peristiwa pelik yang mengarah ke suatu krisis, yang pada akhirnya menemukan suatu penyelesaian.



C. Generic Structure Narrative Text



Setiap jenis teks bahasa Inggris (genre) memiliki struktur teks-nya sendiri-sendiri. Struktur dari Narrative Text terdiri dari tiga bagian yaitu :



1. Orientation

 Pada bagian Orientation atau pengenalan berisi tentang pengenalan tokoh dalam cerita serta waktu dan tempat kejadiannya.



2. Complication

Pada bagian Complication berisi tentang gambaran munculnya krisis atau masalah yang di alami oleh tokoh pada cerita tersebut yang harus dipecahkan.

 

3. Resolution

Pada bagian Resolution berisi tentang bagaiman tokoh dari cerita tersebut memecahkan masalah yang ada pada bagian Complication. Biasanya terdapat lebih dari satu Resolution untuk satu Complication.



Pada beberapa referensi tentang Narrative Text, terdapat tambahan generic structure pada Narrative Text, yaitu penambahan Coda setelah Resoultion. Jadi susunan Narrative text adalah Orientiation, Complication, Resolution dan Coda.



Coda adalah bagian terakhir dari structure Narrative Text yang berisi perubahan yang terjadi pada tokoh dan pelajaran yang dapat dipetik dari cerita tersebut.




D. Ciri Kebahasan Narrative Text



Pada Narrative Text, terdapat beberapa ciri-ciri antara lain sebagai berikut :

  • Mengunakan Action Verb dalam bentuk Past Tense. Misalnya : Climbed, Turned, Brought, dsb.
  • Menggunakan Nouns tertentu sebagai kata ganti orang, hewan dan benda tertentu dalam cerita. Misalnya : the king, the queen, dsb.
  • Menggunakan Adjectives yang membentuk noun phrase. Misalnya : long black hair, two red apples, dsb.
  • Menggunakan Time Connectives dan Conjunctions untuk mengurutkan kejadian-kejadian. Misalnya : then, before, after, soon, dsb.
  • Menggunakan Adverbs dan Adverbial Phrase untuk menunjukkan lokasi kejadian atau peristiwa. Misalnya : here, in the mountain, happily ever after, dsb. 



Penjelasan Narrative Text dan Contoh LENGKAP!!!

E. Contoh Narrative Text



Banyak sudah contoh mengenai Narrative Text yang telah dibuat , anda bisa melihatnya di Cerita Rakyat Bahasa Inggris. Tapi untuk lebih afdolnya, penulis hadirkan contoh Narrative Text sebagai berikut beserta contohnya.


1. Snow White


(Orientation) Once upon a time there lived a little girl named Snow White. She lived with her Aunt and Uncle because her parents were dead. 
(Complication) One day she heard her Uncle and Aunt talking about leaving Snow White in the castle because they both wanted to go to America and they didn’t have enough money to take Snow White.
 
Snow White did not want her Uncle and Aunt to do this so she decided it would be best if she ran away. The next morning she ran away from home when her Aunt and Uncle were having breakfast. She ran away into the woods.
(Resolution)  Then she saw this little cottage. She knocked but no one answered so she went inside and fell asleep.
Meanwhile, the seven dwarfs were coming home from work. They went inside. There they found Snow White sleeping. Then Snow White woke up. She saw the dwarfs. The dwarfs said, “what is your name?” Snow White said, “My name is Snow White.”
 

Doc, one of the dwarfs, said, “If you wish, you may live here with us.” Snow White said, “Oh could I? Thank you.” Then Snow White told the dwarfs the whole story and finally Snow White and the 7 dwarfs lived happily ever after.



Terjemahan Snow White diatas:

(Orientiation)
Suatu ketika, hiduplah seorang gadis bernama Snow White. Dia tinggal bersama paman dan bibinya, karena orangtuanya telah meninggal.

(Complication)
Suatu hari dia mendengar paman dan bibinya berbicara tentang rencana meninggalkan istana karena mereka berdua ingin pergi ke Ameria dan mereka tidak mempunyai cukup uang untuk membawa serta Snow White.

Snow White tidak ingin paman dan bibinya melakukan hal tersebut, sehingga dia memutuskan akan lebih baik jika dia pergi. Pagi harinya dia pergi dari rumah ketika paman dan bibi nya sedang sarapan. Dia lari ke dalam hutan.

(Resolution)

Kemudian dia melihat gubuk kecil. Dia mengetuk pintu tetapi tidak ada yang menjawab sehingga dia masuk dan merasa ngantuk. Sementara itu, tujuh kurcaci telah pulang dari pekerjaannya. Mereka masuk. Di sana mereka menemukan Snow White tertidur. Kemudian Snow White terbangun. Dia melihat kurcaci tersebut. Kurcaci tersebut berkata "Siapa nama kamu?" Snow White menjawab, "Nama saya Snow White."
Doc, salah satu dari kurcaci tersebut berkata, "Jika kamu mau, kamu bisa tinggal di sini bersama kami." Snow White berkata, "Oh, bolehkah? Terima kasih." Kemudian Snow White menceritakan semua kisahnya dan akhirnya Snow White dan 7 kurcaci hidup bahagian selamanya.
  2. Three Fishes
(Orientation)
Once, three fishes lived in a pond. One evening, some fishermen passed by the pond and saw the fishes. 'This pond is full of fish', they told each other excitedly. 'We have never fished here before. We must come back tomorrow morning with our nets and catch these fish!' Then the fishermen left. 
(Complication) When the eldest of the three fishes heard this, he was troubled. He called the other fishes together and said, 'Did you hear what the fishermen said? We must leave this pond at once. The fishermen will return tomorrow and kill us all!' The second of the three fishes agreed. 'You are right', he said. 'We must leave the pond.'
But the youngest fish laughed. 'You are worrying without reason', he said. 'We have lived in this pond all our lives, and no fisherman has ever come here. Why should these men return? I am not going anywhere - my luck will keep me safe.'

(Resolution) The eldest of the fishes left the pond that very evening with his entire family. The second fish saw the fishermen coming in the distance early next morning and left the pond at once with all his family. The third fish refused to leave even then. 
The fishermen arrived and caught all the fish left in the pond. The third fish's luck did not help him - he too was caught and killed.
(Coda) The fish who saw trouble ahead and acted before it arrived as well as the fish who acted as soon as it came both survived. But the fish who relied only on luck and did nothing at all died. So also in life.

Terjamhan Three Fishes diatas :
(Orientation)
 Suatu ketika, terdapatlah tiga ikan yang hidup di sebuah kolam. Di suatu sore, beberapa nelayan melewati kolam tersebut dan melihat ikan-ikan itu. "Kolam ini penuh dengan ikan", merka berbicara satu sama lain dengan bergairah. "Kita belum pernah memancing di sini sebelumnya. Kita harus datang lagi besok pagi dengan jaring kita dan manangkap ikan-ikan ini!" Kemudian nelayan-nelayan tersebut pergi.

(Complication)
 Ketika ikan yang paling tua mendengar ini, dia gelisah. Dia memanggil ikan-ikan yang lain dan berkata, 'Apakah kamu dengar apa yang dikatakan nelayan itu? Kita harus meninggalkan kolam ini. Nelayan itu akan kembali besok dan membunuh kita semua!' Ikan kedua setuju. 'Kamu benar', dia berkata. 'Kita harus meninggalkan kolam ini.'

Tetapi ikan yang paling muda tertawa. 'Kamu cemas tanpa ada alasan', dia berkata. 'Kita telah tinggal di kolam ini semur hidup kita, dan tidak ada nelayan yang datang kesini. Kenapa harus orang-orang itu kembali? Saya tidak akan pergi kemana-mana - keberuntunganku akan menyelamatkan ku.'


(Resolution)  Ikan tertua meninggalkan kolam tersebut pada sora hari dengan seluruh keluarganya. Ikan kedua melihat nelayan datang di kejauhan pada pagi hari dan meninggalkan kolam tersebut dengan seluruh keluarganya. Ikan ketiga tetap menolak untuk pergi.
Nelayan tersebut pun datang dan menangkap semua ikan yang tertinggal di kolam. Keberuntungan ikan ketiga tidak menyelamatkannya - dia juga tertangkap dan dibunuh.


(Coda)
Ikan yang cemas dahulu dan bertindak sebelum nelayan datang dan ikan yang tertindak ketika nelayan datang bershasil selamat. Tetapi ikan yang mempercayakan hanya pada keberuntungan dan tidak berbuat apa-apa semuanya mati. Begitu juga pada kehidupan.

Senin, 23 Februari 2015

Kondisi masyarakat dan cara mencari makan dengan cara berburu




Kondisi alam
Keadaan lingkungan alam masa berburu dan mengumpulkan makanan masih liar dan berbahaya. Kehidupan masyarakat purba sangat sederhana terlihat dari peralatan yang digunakan dalam menunjang kehidupan mereka, yaitu peralatan dari batu yang masih kasar, mereka sangat tergantung pada alam.
Kehidupan sosial
Masyarakat pada masa berburu dan mengumpulkan makanan lebih mengenal kehidupan kelompok. Jumlah anggora dalam tiap kelompok sekitar 10-15 orang. Mereka hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya.
Hubungan antara anggota kelompok sangat erat. Mereka bekerja secara bersama-sama untuk memenuhi kebutuhan hidup serta mempertahankan kelompok kelompok dari serangan kelompok lain atau serangan binatang buas. Meskipun dalam kehidupan yang masih sederhana, mereka telah mengenal adanya pembagian tugas kerja. Kaum laki-laki biasanya bertugas untuk berburu dan kaum perempuan bertugas untuk memelihara anak serta mengumpulkan buah-buahan dari hutan. Masing-masing kelompok itu memiliki pemimpin yang sangat ditaati dan sangat dihormati oleh anggota kelompoknya.
Kehidupan budaya
Pada kehiduan masyarakat berburu dan mengumpulkan makanan, manusia lebih senang memilih goa-goa sebagai tempat tinggalnya. Dari sini mereka mulai tumbuh dan berkembang. Mereka mulai membuat alat-alat berburu, alat pemotong, alat pengeruk tanah, dan alat lainnya. Para ahli menafsirkan bahwa pembuat alat-alat tersebut adalah jenis manusa pithecantropus dan kebudayaannya disebut tradisi Paleolitikum (batu tua). Alat-alat tersebut banyak ditemukan di Kali Baksoka, daerah Kabupaten Pacitan (Jawa Timur) dan kemudian disebut sebagai kebudayaan Pacitan. Penelitian ini dilakukan oleh H.R. Van Heekeren, Besuki, dan R.P. Soejono (1953–1954). Budaya Pacitan ini dikenal sebagai tingkat perkembangan budaya batu paling awal di Indonesia dan paling banyak jumlahnya.
Penemuan sejenis juga terdapat di daerah Jampang Kulon (Sukabumi) yang diteliti oleh Dr. Erdbrink, di Gombong, Perigi, dan Tambang Sawah (Bengkulu) diteliti oleh J.H. Houbalt, di Lahat, Kalianda (Sumatera Selatan), Sembiran Trunyan (Bali), Wangka, Maumere (Flores), Timor-Timur, Awang Bangkal (Kalimantan Timur), dan Cabengge (Sulawesi Selatan).
Benda-benda hasil kebudayaan zaman ini adalah sebagai berikut:
1.    Kapak perimbas
Kapak perimbas tidak memiliki tangkat dan gunakan dengan cara digenggam. Penelitian terhadap kapak ini dilakukan di daerah Punung (Kabupaten Pacitan) oleh Von Koenigswald (1935). Sedangkan para ahli lainnya juga mengadakan penelitian pada tempat-tempat lain di seluruh wilayah Indonesia, sehingga kapak perimbas tidak hanya ditemukan di Pacitan melainkan juga pada tempat-tempat seperti Sukabumi, Ciamis, Gombong, Bengkulu, Lahat (Sumatera), Bali Flores, dan Timor. Para ahli sejarah mengambil suatu kesimpulan bahwa alat-alat itu berasal dari lapisan yang sama dengan Pithecantropus Erectus dan diperkirakan juga bahwa Pithecantropus Erectus inilah pembuatnya. Tempat penemuan kapak perimbas diluar wilayah Indonesia seperti Pakistan, Myanmar (Birma), Malaysia, Cina, Thailand, Filipina dan Vietnam.
2.    Kapak penetak
Kapak penetak memiliki bentuk yang hampir sama dengan kapak perimbas, namun lebih besar dari kapak perimbas dan cara pembuatanya masih kasar. Kapak ini berfungsi untuk membelah kayu, pohon, kayu, bambu atau disesuaikan degan kebutuhannya.
3.    Kapak genggam
Kapak genggam memiliki bentuk hampir sama dengan kapak perimbas dan kapak pendek. Tetapi bentuknya jauh lebih kecil. Kapak genggam dibuat masih sangat sederhana dan belum diasah. Kapak ini juga ditemukan di seluruh wilayah Indonesia. Cara pemakaiannya digenggam pada ujungya yang lebih kecil.
4.    Pahat genggam
Pahat genggam memiliki bentuk lebih kecil dari kapak genggam. Para ahli menafsirkan bahwa pahat genggam mempunyai fungsi untuk mengemburkan tanah. Alat ini digunakan untuk mencari ubi-ubian yang dapat dimakan
5.    Alat serpih
Alat serpih memiliki bentuk sangat sederhana dan berdasarkan bentuknya itu diduga digunakan sebagai pisau, gurdi, dan alat penusuk. Dengan alat ini manusia purba mengupas, memotong, dan juga menggali makanan. Alat serpih ini juga ditemukan oleh Von Koenigswald pada tahun 1934 di daerah Sangiran (Surakarta). Tempat-tempat penemuan lainnya di Indonesia antara lain: Cabbenge (Sulawesi Selatan), Maumere (Flores) dan Timor. Alat-alat serpih sangat kecil dan berukuran antara 10-20 cm serta banyak ditemukan pada goa-goa tempat tinggal mereka pada waktu itu.
Pada umumnya goa-goa tidak terganggu keadaannya, maka apa yang ditinggalkan oleh manusia purba masih dapat ditemukan dalam keadaan seperti ditinggalkan oleh penghuninya, sehingga goa-goa menjadi salah satu sasaran para ahli untuk penelitian.
6.    Alat-alat dari tulang
Alat-alat dari tulang dibuat dari tulang-tulang binatang buruan. Alat-alat yang dibuat dari tulang antara lain pisau, belati, mata tombak, mata panah, dan lain-lainnya. Peralatan dari tulang itu banyak ditemukan di Ngandong.
Kehidupan ekonomi
Pada masa kehidupan berburu dan mengumpulkan makanan, manusia bekerja sama dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam suatu kelompok biasanya berjumlah 10-15 orang. Dengan adanya kelompok yang masih sedikit itu, mereka dapat dengan mudah memenuhi sebagian besar kebutuhan hidup dari apa yang telah tersedia di dalam hutan. Bahkan ketika persediaan yang ada di hutan habis, maka mereka pindah untuk menemukan daerah yang menyediakan kebutuhan-kebutuhan hidupnya.
Kehidupan kepercayaan masyarakat
Konsep kepercayaan masyarakat pada masa ini yaitu konsep kepercayaan adaya hubungan antara orang yang sudah meninggal dan yang masih hidup sudah diyakini.


Kamis, 19 Februari 2015

Pengertian dan Manfaat kultur jaringan



1. Pengertian Kultur Jaringan
Kultur jaringan dalam bahasa Inggris disebut sebagai tissue culture. Kultur adalah budidaya dan jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Dengan demikian, kultur jaringan dapat berarti membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi tanaman baru yang mempunyai sifat seperti induknya. Untuk melakukan kultur jaringan banyak digunakan jaringan meristem dari tumbuhan. Mengapa demikian? Dapatkah Anda mengemukakan alasannya? Jaringan meristem adalah jaringan yang muda, yaitu jaringan yang terdiri dari sel-sel yang selalu membelah, dindingnya tipis, belum memiliki penebalan dari zat pektin, plasmanya penuh, dan vakuolanya kecil-kecil. Tentunya anda masih ingat bagaimana sifat jaringan meristem. Jaringan meristem memiliki sifat selalu membelah dan mempunyai zat hormon yang mengatur pembelahan.




















Perbanyakan tanaman dengan metode kultur jaringan merupakan cara perbanyakan melalui perkembangbiakan secara vegetatif. Perbanyakan tanaman dengan cara vegetatif memungkinkan dihasilkannya tanaman yang memiliki sifat sama dengan induknya atau kita dapat menggabungkan dua sifat yang berbeda sehingga diperoleh tanaman yang unggul, seperti tahan terhadap penyakit, kuat perakarannya, memiliki bentuk morfologi yang baik, dan dapat berbuah dengan lebat. Perbanyakan tanaman secara vegetatif juga menghasilkan tanaman yang dapat diperoleh dengan waktu yang relatif singkat dibandingkan dengan perbanyakan tanaman secara generatif. Dengan demikian, biaya yang diperlukan lebih sedikit. Teknik kultur jaringan memungkinkan perolehan tanaman baru dengan waktu yang cepat dan murah.

Dalam kultur jaringan dikenal istilah klon. Klon adalah sekumpulan tanaman atau individu atau jaringan-jaringan ataupun sel-sel yang mempunyai sifat keturunan (sifat genetik) yang sama. Apabila tanaman-tanaman yang dihasilkan berasal dari pengembangan suatu jaringan meristem, disebut meriklon. Sifat-sifat dari meriklon sama persis dengan tanaman induknya.

Pada prinsipnya pengerjaan kultur jaringan sederhana saja, yaitu suatu sel atau irisan jaringan tanaman yang disebut eksplan secara aseptik diletakkan dan dipelihara dalam medium padat atau cair yang cocok dan dalam keadaan steril. Dengan cara tersebut sebagian sel pada permukaan irisan tersebut akan mengalami proliferasi dan membentuk kalus. Kalus adalah jaringan permukaan pada luka tumbuhan. Apabila kalus yang terbentuk dipindahkan ke dalam medium deferensiasi (pertumbuhan lanjut) yang cocok maka akan terbentuklah planlet. Planlet adalah tanaman kecil yang lengkap. Dengan teknik kultur jaringan ini hanya dari satu irisan kecil suatu jaringan tanaman dapat dihasilkan kalus yang dapat menjadi planlet dalam jumlah yang besar.

Pelaksanaan teknik kultur jaringan berdasarkan teori sel yang dikemukakan oleh Schleiden dan Schwann, yaitu bahwa sel mempunyai kemampuan autonom, bahkan mempunyai kemampuan totipotensi. Totipotensi adalah kemampuan setiap sel apabila diletakkan di lingkungan yang sesuai akan dapat tumbuh menjadi tanaman yang sempurna. Pada prinsipnya setiap sel dapat ditumbuhkan melalui teknik kultur jaringan. Akan tetapi, sebaiknya dipilih bagian tanaman yang masih muda dan mudah tumbuh. Bagian manakah itu? Bagian meristem seperti daun muda, ujung akar, ujung batang, keping biji, dan lain sebagainya.

Budidaya meristem bertujuan untuk menumbuhkan kalus dari eksplan yang ditanam. Kalus ini biasanya muncul dari bagian periderm, periblem, atau plerom, sepanjang tulang daun atau di antara tulang daun. Pembentukan kalus dipengaruhi oleh zat-zat tertentu dalam medium dan cara sterilisasi medium. Setiap eksplan dari suatu jenis tanaman mempunyai kecocokan terhadap suatu medium untuk mampu tumbuh menjadi kalus.

2. Manfaat Kultur Jaringan

Apakah kegunaan utama kultur jaringan? Kultur jaringan terutama untuk mendapatkan tanaman baru dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang relatif singkat, yang mempunyai sifat fisiologi dan morfologi sama persis dengan tanaman induknya. Melalui teknik kultur jaringan ini diharapkan juga diperoleh tanaman baru yang bersifat unggul.
Anggrek Hasil
Kultur Jaringan

Kultur jaringan bermanfaat dalam bidang farmasi khususnya pada pembuatan obat-obatan. Contohnya, pohon kina melalui kultur jaringan dapat menghasilkan senyawa kimia (anti malaria dan senyawa additif minuman ringan) dan senyawa kinidia (obat penyakit jantung aritmia). Selain itu, kultur jaringan juga bermanfaat di bidang fisiologi tanaman. Pada tanaman anggrek, misalnya diketahui bahwa apabila ujung akarnya diiris melintang akan memperlihatkan warna tertentu. Warna tersebut nantinya merupakan warna bunga yang dihasilkan. Hal ini tentu sangat bermanfaat dalam dunia industri tanaman hias, sebab walaupun tanaman anggrek tersebut belum berbunga tetapi orang sudah bisa mengetahui warna bunga yang akan muncul nantinya. Kultur jaringan juga sangat bermanfaat dalam upaya pelestarian tanaman. Beberapa jenis tanaman yang terancam punah, seperti jenis tanaman pisang, melati, kenanga, kayu jati, dan kayu putih akan diselamatkan melalui kultur jaringan, yaitu melalui jalan kloning. Bahkan populasinya dapat bertambah dan sifat-sifat khas yang dimiliki oleh tanaman tersebut tetap terjamin. 

Kamis, 28 Agustus 2014

Power Point


Cara Membuat Efek Teks Pada Power Poin



Efek animations pada Power Point dapat membuat presentasi lebih terasa hidup dan menyenangkan apabila dipakai sesuai dengan tema presentasi yang Anda tampilkan.

Namun demikian animations dapat juga Anda modifikasi sesuai keinginan sehingga akan semakin memberi arti bagi presentasi yang Anda sajikan.

Berikut salah satu trik mengubah animations presentasi dengan Power Point yaitu animasi Fly In. Caranya:

1. Buat lembar baru Power Point, lalu buat tulisan; misalnya kata Propesional

2. Aktifkan huruf tersebut dan ubah ukuran huruf dengan spesifikasi Size = 96, diberi efek Tebal, Miring dan diberi Text Shadow, seperti gambar berikut:


3. Setelah itu masih dalam keadaan huruf aktif, lalu klik ribbon Animations dan pilih Fly In.


4. Aktifkan Animations Pane sehingga jendela Pane tampil sebelah kanan.


5. Lalu klik kanan pada teks propesional dan pilih Start after Previous agar teks dapat berjalan sendiri tanpa klik.



Dan klik kanan lagi dan pilih Effect Option, sehingga tab Fly In muncul, lalu pada tab Effect atur Direction dengan From Right pada Animate text pilih By letter, pada delay isikan dengan angka 150


6. Lalu pilih tab Timing ubah durations nya dengan 0,1 dan klik OK.


7. Setelah itu copy teks tadi dan hasil copy-an pindahkan pada area kosong lembar kerja (slide) di sebelah kanan.


8. Setelah itu jalankan dengan menekan tombol F5. Jika berhasil maka teks yang Anda buat akan berjalan seolah dari bayangan hinggga muncul satu persatu.

Sebagai contoh trik diatas dapat Anda download filenya disini

Selamat mencoba...